IPOL.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat terjun langsung ke lapangan mengecek penyebab kematian ikan massal di Waduk Jatiluhur. Peristiwa kematian ikan massal ini merupakan fenomena alam tahunan akibat cuaca ekstrim yang memicu penurunan massa air hingga terjadinya upwelling yang menyebabkan pasokan oksigen berkurang secara drastis.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan fenomena tahunan seperti kematian ikan massal seharusnya tidak terjadi lagi, karena KKP setiap tahun selalu mengimbau kepada daerah yang wilayahnya memiliki perairan umum. Imbauan ini disampaikan melalui surat pemberitahuan pencegahan kematian massal ikan di perairan umum dan juga petunjuk teknis pencegahan dan penanganan kematian massal ikan budidaya di perairan umum akibat cuaca ekstrim yang terjadi seperti di Daerah Aliran Sungai Citarum yaitu Waduk Cirata, Waduk Saguling dan Waduk Jatiluhur.
“Fenomena kematian massal ini selain upwelling, berdasarkan hasil pengecekan dari tim KKP yaitu penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) sudah tidak sesuai dan melebih kapasitas. KKP juga selalu mengingatkan jumlah penggunaan KJA yang sesuai dengan standar dan daya dukung dengan zonasi yang telah ditentukan. Termasuk juga periode budidaya yang direkomendasikan boleh dilakukan, kami selalu ingatkan dan Penyuluh KKP juga rutin melakukan pendampingan ke masyarakat pembudidaya,” jelas Dirjen Tebe dalam siaran resmi KKP di Jakarta dikutip Selasa (11/02/2024).