“Sekolah tidak boleh jual buku, sekolah tidak boleh lagi jual LKS, sekolah tidak boleh lagi jual seragam dan berbagai kegiatan,” tegasnya.
Bahkan ia juga melarang sekolah di Jawa Barat untuk melaksanakan kegiatan study tour.
“Sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan study tour yang di dalamnya ada pungutan, termasuk kegiatan-kegiatan seperti renang dan sejenisnya,” ungkapnya.
Sebab menurut dia, hal ini akan selalu menimbulkan kecurigaan dan berdampak pada tekanan psikologi para guru.
“Mari kita bersama-sama menata pendidikan yang lebih baik, dengan satu komitmen dari saya, bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah, bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan-tujuan lain,” tuturnya.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga melarang sekolah menjual buku dan seragam kepada siswanya. Dedi juga meminta seluruh guru di Jawa Barat untuk tidak bermain media sosial selama berada di dalam lingkungan sekolah.
“Guru juga diharapkan tidak melakukan kegiatan-kegiatan media sosial di sekolah yang tidak ada kaitannya dengan urusan pendidikan dan kemajuan anak,” katanya. (Vinolla)