Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam meningkatkan kesadaran serta ketersediaan makanan sehat bagi anak-anak Indonesia.
Ia menyebutkan 60 persen anak Indonesia tidak mengonsumsi susu karena tak mampu membeli, bukan karena tidak cocok atau laktosa intoleran. “Fakta menunjukkan bahwa setelah dikasih susu hampir satu tahun lebih, mereka tambah segar, bukan mencret-mencret. Itu fakta yang menunjukkan,” paparnya.
Dadan menyampaikan bahwa pemberian gizi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat berperan dalam perkembangan otak dan mencegah stunting. Selain itu, intervensi gizi bagi anak sekolah hingga remaja sangat penting untuk memastikan pertumbuhan fisik yang optimal. “Dengan strategi ini, Indonesia menargetkan generasi emas 2045 yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat dan kuat,” kata Dadan.
Di samping itu ia menyambut baik pendirian pusat riset unggulan Program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang diinisiasi oleh IPB University.