“Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 01 Juni 2019, saya ditugaskan mengajar di MTsN Sergai. Apa yang saya dapatkan adalah anugerah dari Allah SWT, saya lulus dari seleksi khusus dan menjadi seorang guru,” katanya di Serdang Bedagai, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, disabilitas bisa memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat lainnya sehingga layak mendapat kesempatan. “Beberapa tahun ke belakang, disabilitas itu kurang dipercayai. Namun, sekarang kami bisa diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dunia masing-masing, seperti saya di dunia pendidikan,” terang Alumni MIPA Jurusan Kimia di Universitan Negeri Medan (Unimed) pada 2012 ini.
Bagi Sari, profesi menjadi seorang guru disabilitas, tidak berbeda dengan guru lainnya. Meski mengalami gangguan pada tangan kirinya, Sari tetap gigih memberikan ilmu untuk murid-muridnya.
Sehari-hari Sari mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di MTsN Sergai. Ia juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pembelajarannya, yakni menggunakan Laptop dan Infokus. Kesempatan mengajar di MTsN Sergai tidak disia-siakan Sari, hingga mata pelajaran mampu diberikan dengan baik dan ditangkap oleh muridnya.