Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyebutkan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai USD2,43 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen (y–o–y) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai USD1,64 juta.
“Indonesia juga mengekspor produk tempe dalam bentuk keripik, namun belum terdapat kode HS khusus untuk produk keripik tempe. Sebagai gambaran, nilai dari ekspor 20 feet produk keripik tempe saat ini adalah sebesar USD16.525,52 atau setara Rp269.514.706,” ungkap Bayu.
Bayu mengungkapkan bahwa CV. Kahla Global Persada merupakan salah satu IKM olahan tempe binaan Ditjen IKMA yang telah mendapatkan fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada tahun 2021 serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan pada tahun 2020 dengan nilai bantuan potongan harga sebesar Rp11.475.000.
“Fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP merupakan kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan untuk memperkuat produk IKM khususnya makanan agar mampu bersaing secara global dengan adanya jaminan keamanan dan mutu pangan,” jelas Bayu.