Dalam keadaan jari masih mengucurkan darah, FZ berlari berteriak meminta pertolongan kepada sejumlah pegawai mebel lain yang sedang beristirahat di bagian depan tempat produksi.
“Saya pas kejadian di depan awalnya enggak tahu kalau ada kejadian. Baru tahu pas anaknya korban datang teriak ‘tolongin ayah saya, tolongin ayah saya’. Makanya saya langsung cek,” katanya.
Nahas saat Alan dan pegawai lainnya tiba di bagian produksi lokasi kejadian, Bait sudah dalam keadaan duduk terkapar bersimbah darah akibat luka tusuk pada sejumlah bagian tubuh.
Tak ayal RY sudah melarikan diri membawa senjata tajam yang digunakan untuk membunuh Bait, hingga kini keberadaannya belum diketahui pasti atau dalam pengejaran kepolisian.
Belum diketahui pasti motif pembunuhan, namun beberapa saat sebelum kejadian Bait sempat terlibat cekcok masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.
“Almarhum sosok yang baik, (kerja) ke sana kemari, sampai makan bareng sama kita. Kita semua di sini berharapnya kasus cepat terungkap, dan pelaku cepat tertangkap polisi,” ungkapnya.