IPOL.ID – Musisi Fariz Rustam Munaf (RM), 65 kembali tersandung kasus narkotika jenis sabu dan ganja. Fariz RM ditangkap di Daerah Bandung, Jawa Barat, oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan.
Dalam kasus narkoba tersebut, kepada polisi, tersangka Fariz RM mengaku tengah mengalami masalah keluarga. Sehingga musisi kondang tersebut kembali menggunakan dan terjerumus dalam kasus narkotika.
Tersangka penyalahguna narkotika, Fariz RM menuturkan, pertama-tama dirinya memohon maaf kepada keluarga, istri dan anaknya dan juga pada rekan-rekan terkait pekerjaan, se-profesinya atas kejadian yang tidak diharapkan itu.
“Oleh karenanya saya ingin memohon doa teman-teman semua, keluarga besar, agar proses hukum atas pelanggaran yang saya lakukan berjalan lancar, diberikan kemudahan dan aman,” tutur Fariz RM tertunduk malu saat dihadirkan bersama tersangka berinisial ADK, 45, dalam pengungkapan kasus narkoba di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Dalam kasus narkotika ini, sambung Fariz, tentunya dirinya sangat menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Karena dia sudah beberapa kali terjerat dalam kasus yang sama (Narkoba).
“Sebetulnya setiap kali habis terjerat kasus (Narkotika) juga saya berhenti. Namun tekanan-tekanan dari popularitas menjadi beban saya, mungkin saya kembali tergelincir (Dalam dunia hitam),” ujar Fariz RM.
Wakil Kasat (Wakasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel), Kompol Telly Areska Putra mengungkapkan bahwa Musisi berinisial FRM bersama seorang tersangka ADK diamankan didua TKP yang berbeda.
“Terlebih dulu ADK diamankan di Jalan Sunter Kemayoran, Tanjung Priok, Jakarta Utara, lalu FRM diamankan di Bandung,” ungkap Wakasat Narkoba Polrestro Jaksel, Kompol Telly Areska didampingi Kasi Humas Polres Jaksel, Kompol Nurma Dewi dan AKP Yuri, Kanit 3 Narkoba Polrestro Jaksel.
Selanjutnya, berapa lama musisi (FRM) itu menggunakan narkoba/narkotika jenis sabu dan ganja? Kompol Telly menyebutkan, kalau yang sekarang ini dari hasil pemeriksaan penyidik FRM baru sekitar satu tahun yang lalu menggunakan narkoba.
Apakah ada kemungkinan FRM untuk rehabilitasi? Wakasat Narkoba Kompol Telly menegaskan, hal itu nanti bakal didalami pihaknya terkait untuk rehabilitasi.
“Rehabilitasi lagi kami dalami, pada saat diamankan FRM juga kooperatif, masih kami dalami pemeriksaan,” tegas Telly.
Dijelaskannya, untuk hasil tes urine dari kedua tersangka sudah dilakukan dan hasilnya positif Amphetamine dan Methamphetamin.
Kondisi saat ditangkap itu setelah mengonsumsi atau sebelumnya? Telly menegaskan, untuk sabu sudah dipakai oleh FRM. Sedangkan untuk ganja belum sempat dipakai FRM. Karena pada saat petugas mengamankan FRM, tersangka sudah ada di Bandung.
“Mungkin (Narkotika) itu untuk dipakai di Bandung, tapi bukan untuk pesta narkotika,” ujarnya.
Terkait asal kedua narkotika itu didapatkan dari mana? Telly menambahkan, sementara ini hasil pemeriksaan diduga berasal dari pria berinisial O. Tetapi O sendiri yang masih diburu bukan seorang publik figure atau artis.
“O bukanlah artis. Sementara masih kami dalami, selidiki di lapangan”.
Sehingga dalam kasusnya, kedua tersangka terancam pasal yang pertama pasal 114 ayat (1), pasal 112 ayat (1), pasal 114 ayat (1) Undang-Undang RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Ancaman hukumannya 5 sampai 20 tahun penjara,” tegas Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Telly Areska.
Sebelumnya, Musisi ternama Fariz RM, 65, dan seorang pesuruhnya karyawan swasta berinisial ADK, 45, yang terlibat kasus narkoba ditangkap didua lokasi berbeda oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, pada Kamis (20/2/2025).
Wakil Kasat (Wakasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Telly Areska Putra mengatakan, awalnya mantan sopir Musisi berinisial FRM yakni ADK beralamat di Duren Sawit, Jakarta Timur, ditangkap dalam kasus narkotika pada Senin (17/2/2025).
“TKP penangkapan pertama ADK karyawan swasta di Jalan Sunter Kemayoran, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lalu TKP kedua penangkapan Musisi FRM warga Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel) di Shuttle Travel Jakarta Holiday di kawasan Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kompol Telly Areska di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Dijelaskan oleh Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan bahwa untuk barang bukti yang dilakukan sita sementara yaitu berupa sabu seberat 0,89 gram dan ganja kering 7,4 gram.
Modus operandinya tersangka FRM menyuruh tersangka ADK untuk membeli narkotika jenis sabu dan ganja yang menjadi barang bukti dalam kasus narkoba ini.
“Pengakuan tersangka ADK dalam setiap pembelian barang bukti narkotika ini mendapatkan upah sebesar Rp100 – 200 ribu rupiah dari tersangka FRM,” beber Kompol Telly Areska didampingi Kasi Humas Polres Jaksel, Kompol Nurma Dewi dan AKP Yuri, Kanit 3 Narkoba Polres Jaksel.
Kepada polisi, tersangka FRM mengaku barang bukti narkotika itu untuk dikonsumsi sendiri. Sehingga dalam kasus narkotika, sambung Telly, tersangka FRM sudah terlibat kasus penyalahgunaan narkotika sebanyak empat kali termasuk kasus yang ini.
“Keterlibatan tersangka FRM dalam kasus penyalahgunaan narkoba yang pertama tahun 2008, 2014, 2018 dan pada tahun 2025 ini,” jelasnya. (Joesvicar Iqbal)
Masalah Keluarga Alasan Fariz RM Kembali Pakai Narkoba
