Menurut catatan dihimpun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ada beberapa daerah yang nilai PAD-nya cenderung lebih kecil dari realisasi belanja. Daerah-daerah tersebut diketahui banyak menggantungkan sumber anggarannya dari dana Transfer Pemerintah Pusat. Sehingga Mendagri mengimbau kepala daerah untuk memiliki mindset dalam meningkatkan PAD.
“Oleh karena itu saya mau minta rekan-rekan (para kepala daerah) untuk betul-betul pola pikirnya dibalik, bagaimana untuk mencari, menambah pendapatan (PAD),” imbuhnya.
Dalam forum tersebut, Mendagri mendorong kepala daerah untuk berkreasi dan berinovasi dalam meningkatkan PAD. Sebab, peningkatan PAD bakal bermanfaat untuk menambah kekuatan fiskal APBD. Lalu, sambung Tito, jika PAD suatu daerah meningkat, maka sektor swasta di kawasan tersebut juga hidup.
Mendagri pun mendorong kepala daerah untuk mulai menerapkan efisiensi anggaran sebagaimana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Sejumlah komponen seperti belanja ATK, perjalanan dinas, juga biaya perawatan perlu untuk dilakukan efisiensi.