Ia memperingatkan, terlepas dari sebesar apa dukungan Amerika Serikat, Israel akan menghadapi konsekuensi keamanan, militer, maupun ekonomi jika eskalasi konflik kembali terjadi. ”Invasi baru Israel terhadap Gaza dipastikan tak akan mudah bagi petinggi rezim Zionis Benjamin Netanyahu,” kata al-Houthi.
Pemimpin Houthi itu juga mengecam rencana Presiden AS Donald Trump mengusir paksa rakyat Palestina dari Jalur Gaza yang ia sebut sebagai “proyek destruktif dan agresif” yang bertujuan merebut tanah Palestina dari umat Islam.
Menurutnya, rencana tersebut tak akan selesai dengan mencaplok Masjid Al-Aqsa, tapi juga akan berlanjut dengan bahkan pencaplokan Mekah dan Madinah.
Al-Houthi juga memperingatkan para pemimpin Arab yang mau bekerja sama dengan AS bahwa mereka akan sangat rentan ditinggal AS jika kepentingan Gedung Putih mengharuskannya. (*)