Teddy menambahkan, meski seri pertama MilkLife Soccer Challenge di Surabaya baru akan bergulir medio 2025, para peserta pada turnamen kali ini tetap bertanding secara maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Dengan demikian, tujuan diselenggarakannya turnamen ini untuk meningkatkan kualitas dan menjadi wadah bibit-bibit pesepakbola putri potensial bertanding dalam turnamen secara berkala dapat terus terasah.
Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. Dalam masa penyesuaian tersebut, turnamen sepak bola putri akan terus digelar demi memberikan jam terbang bagi para peserta. “Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025, kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” tandas Teddy.
Sementara itu, Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU 10 tahun. Hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.
MilkLife Soccer Challenge – Surabaya 2025, Teddy Tjahjono: Antusias Peserta Menjadi Angin Segar Kembalikan kejayaan Sepak bola putri Tanah Air
