Bagi Ervan Maryanto, bulutangkis bukan sekadar hobi, tetapi misi untuk menghidupkan kembali kecintaan terhadap olahraga ini.
“Saya sudah menyukai bulutangkis sejak kecil. Tapi saya ingin lebih banyak orang merasakan kegembiraan yang sama, Awalnya, banyak yang meragukan idenya. Namun, ia tak menyerah dan mendatangi 50 sekolah untuk mendorong bulutangkis masuk sebagai ekstrakurikuler. Hari ini, lima sekolah telah menjadikan bulutangkis sebagai ekskul utama, dengan setiap sekolah memiliki 30–40 siswa aktif berlatih,” ujarnya.
“Saya sendiri yang melatih anak-anak ini. Saya ingin mereka punya kesempatan yang sama untuk mencintai dan berprestasi di bulutangkis,” kata Ervan, yang saat ini sedang menempuh studi Magister Hukum.
Semangat Ervan tidak berhenti di situ. Pada Desember 2024, ia menggelar Kompetisi Badak pertama dengan 200 peserta. Kini, jumlahnya meningkat menjadi 250 peserta!
“Tangerang memiliki 13 kecamatan, masing-masing dengan 2–3 wilayah, jadi saya yakin akan terus bertambah. Untuk itu, Kompetisi Badak akan saya selenggarakan enam kali dalam setahun, sedangkan Kompetisi Pelajar akan diadakan dua kali setahun. Dukungan pun terus mengalir dari berbagai pihak, PBSI, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), sektor swasta, dan organisasi masyarakat,” ujarnya.