Menurut seorang pejabat AS dan seorang diplomat Eropa yang berbicara secara anonim karena pembicaraan dilakukan secara tertutup, Amerika berupaya menekan Ukraina agar menarik resolusinya demi mendukung proposal AS.
Namun Ukraina menolak, kemudian Majelis Umum PBB menambahkan bahasa ke dalam proposal AS yang secara jelas menyatakan bahwa Rusia telah menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil, dan hal ini melanggar Piagam PBB.
Pemungutan suara terhadap resolusi AS yang telah diubah itu menghasilkan 93 suara setuju, 8 penolakan dan 73 suara abstain. Ukraina memilih setuju, Amerika abstain, dan Rusia menolak.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa menegaskan bahwa negaranya menjalankan “Hak inheren untuk membela diri” setelah invasi Rusia, yang melanggar Piagam PBB, hingga mewajibkan negara-negara untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain.
“Selagi kami memperingati tiga tahun kehancuran akibat invasi penuh Rusia terhadap Ukraina, kami menyerukan kepada semua negara untuk tetap teguh dan berpihak pada Piagam PBB, berpihak pada kemanusiaan, serta berpihak pada perdamaian yang adil dan abadi perdamaian melalui kekuatan,” tutup Mariana seperti dilansir VOA, Selasa (25/2/2025). (Joesvicar Iqbal)