Perkembangan infrastruktur pengisian daya di Indonesia juga menjadi topik menarik yang dibahas dalam talkshow yang digelar Voltron. Mahaendra Gofar, seorang pakar Sustainable Mobility, membandingkan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia dengan perkembangan pesat yang telah terjadi di Cina.
“Sebetulnya Indonesia ini masih dalam tahap awal pengembangan. Penetrasi EV baru mencapai sekitar 25 persen. Sementara di Cina, hingga tahun lalu saja sudah ada sekitar 3,5 juta titik charging publik yang tersebar di seluruh negeri, ungkap Mahaendra Gofar – Sustainable Mobility Expert, menggambarkan perbedaan signifikan antara kedua negara.
Namun, Voltron optimis dapat memperkecil kesenjangan tersebut dengan percepatan pembangunan infrastruktur SPKLU di Indonesia.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia masih berada dalam tahap awal, pertumbuhan infrastruktur EV di Tanah Air terus meningkat. Dengan dukungan pemerintah dan inisiatif dari perusahaan seperti Voltron, diharapkan penetrasi EV dapat berkembang lebih pesat dalam beberapa tahun ke depan.