Dengan populasi hampir 280 juta, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan telah lama bergantung pada tenaga kerja muda dan berkembang sebagai penggerak utama pembangunan.
Namun, negara ini kesulitan menciptakan cukup banyak pekerjaan dengan gaji yang layak untuk pekerja terdidik.
Tingkat pengangguran pemuda tetap tinggi, mencapai 17,32 persen untuk warga negara Indonesia berusia 15 hingga 24 tahun pada Agustus 2024—lebih dari tiga kali lipat dari tingkat pengangguran nasional yang sebesar 4,82 persen, menurut statistik pemerintah.
Bahkan bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan, upah yang rendah, ketidakamanan pekerjaan, dan perlindungan tenaga kerja yang buruk membuat hidup menjadi sulit.
Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Singapura dan Australia menawarkan upah yang lebih tinggi, kondisi kerja yang lebih baik, dan jalur kemajuan karir yang lebih jelas, menjadikannya tujuan yang menarik bagi pekerja terampil asal Indonesia.
“Ini adalah refleksi keresahan sosial yang semakin dalam, terutama di kalangan anak muda,” kata El Bram Apriyanto, seorang peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).