Secara khusus, setengah buah alpukat menyediakan hingga 20% serat harian direkomendasikan, 10% potasium, 5% magnesium, dan 15% folat, serta 7,5 g MUFA dan 1,5 g asam lemak tak jenuh ganda .5, 8. Karena itu, alpukat dapat menjadi komponen padat nutrisi dalam pola makan sehat.
Data populasi nasional menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan gaya hidup dan faktor sosiodemografi, termasuk status sosial ekonomi, konsumen alpukat cenderung memiliki kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) lebih tinggi; risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik; dan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), serta lingkar pinggang lebih rendah, dibandingkan yang bukan konsumen alpukat.
Studi tersebut dilakukan selama 30 tahun, dengan lebih dari 68.780 wanita (usia 30 hingga 55 tahun) dari Nurses’ Health Study dan lebih dari 41.700 pria (usia 40 hingga 75 tahun) dari Health Professionals Follow-up Study sebagai subjek penelitian.
Semua peserta awalnya bebas dari kanker, penyakit jantung koroner, dan stroke, dan mereka tinggal di Amerika Serikat. Selama periode penelitian, terdokumentasi 9.185 kasus penyakit jantung koroner dan 5.290 kasus stroke.