Para peneliti menilai pola makan peserta dengan menggunakan kuesioner frekuensi makanan diberikan pada awal penelitian dan selanjutnya setiap empat tahun.
Asupan alpukat dihitung berdasarkan jawaban pada kuesioner terkait jumlah dan frekuensi konsumsi. Satu porsi alpukat setara dengan setengah buah alpukat atau setengah cangkir alpukat.
Hasil analisis menunjukkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor risiko kardiovaskular dan pola makan secara keseluruhan, peserta penelitian yang mengonsumsi minimal dua porsi alpukat setiap minggu memiliki risiko penyakit kardiovaskular 16% lebih rendah.
Lalu risiko penyakit jantung koroner 21% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi alpukat.
Mengganti setengah porsi makanan seperti telur, yogurt, keju, daging olahan seperti bacon, margarin, serta mentega, dengan jumlah alpukat setara setiap hari. Berdasarkan analisis statistik, berkaitan dengan pengurangan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 16% hingga 22%. Penggantian setengah porsi alpukat per hari dengan minyak zaitun, kacang-kacangan, atau minyak nabati lainnya dalam jumlah setara tidak menunjukkan manfaat tambahan.