Menanggapi fenomena ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, dalam keterangangannya di Jakarta Selasa (11/02/2025) menekankan perlunya dakwah pencerahan agar masyarakat tidak mudah mempercayai hal-hal di luar nalar sehat.
“Memang tempat yang dipercayai oleh orang selalu ada cerita di luar logika untuk menarik perhatian dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap situs tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap hal mistik masih kuat, sehingga cerita-cerita yang tidak rasional sering diterima sebagai kebenaran. “Di sinilah perlunya dakwah pencerahan, agar masyarakat tidak terjebak dalam keyakinan yang tidak berdasar,” lanjutnya.
Menurutnya, dakwah pencerahan harus dilakukan melalui penjelasan terhadap teks suci, baik secara bayani (tekstual), burhani (rasional), maupun irfani (spiritual), sehingga ruang bagi kepercayaan yang tidak rasional dapat diminimalkan.
Selain itu, pendidikan yang berbasis pada penguatan nalar juga perlu ditekankan di sekolah-sekolah agar generasi mendatang mampu membedakan antara yang realistis dan yang tidak.