IPOL.ID- Geger siswa dan orang tua murid mengadakan aksi unjuk rasa di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, pada Senin (3/2/2025). Diduga mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian dalam proses pendaftaran peserta seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) 2025.
Proses seleksi jalur SNBP dimulai dengan pengumuman kuota sekolah pada (28/12/2024), dilanjutkan dengan masa sanggah antara (29/12/2024) hingga (17/1/2025). Setelah itu, ada registrasi akun SNPMB sekolah, pemeringkatan siswa yang memenuhi syarat, dan pengisian PDSS yang berlangsung dari 6 hingga (31/1/2025).
Saat ini, pendaftaran awal melalui sistem PDSS untuk SNBP 2025 yang sebelumnya dikenal dengan nama seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) sudah ditutup oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Akibatnya sebanyak 113 pelajar kelas XII berprestasi tinggi dari sekolah terbaik dan tertua di Mempawah kemungkinan gagal mengikuti SNBP 2025.
Kepala SMAN 1 Mempawah Hilir, Endang Superi Wahyudi, mengakui ada kelalaian dari pihak sekolah sehingga ratusan siswa-siswinya gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.