IPOL.ID – Bulan Sya’ban yang jatuh bersamaan dengan bulan Februari merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam.
Bulan ini terimpit di antara dua bulan istimewa lainnya, yakni antara Rajab dan juga Ramadhan.
Beberapa keistimewaan bulan Sya’ban di antaranya :
1. Bulannya Rasulullah SAW
Sya’ban dikenal sebagai bulannya Rasulullah SAW sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
رَجَبٌ شَهْرُ اللَّهِ وَ شَعْبَانُ شَهْرِي وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي
Artinya; “ Rajab adalah syahrullah (bulan Allah), Sya’ban bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”.
2. Syahrul Qurra’
Selain dijuluki sebagai bulannya Rasulullah SAW, Sya’ban juga dijuluki sebagai Syahrul Qurra’ (Bulan Para Ahli Alquran) karena di Sya’ban terdapat anjuran untuk memperbanyak bacaan Alquran.
Salmah bin Kuhail pernah mengatakan demikian:
وقال سلمة بن كهيل : كان يقال : شهر شعبان شهر القراء .وكان حبيب بن أبي ثابت إذا دخل شعبان قال: هذا شهر القراء. وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان، أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن.
“Bulan Sya’ban disebut dengan Syahrul Qurra’ (Bulan para Ahli Alquran)”. Hubaib bin Abi Tsabit ketika memasuki bulan Sya’ban berkata, “Bulan ini adalah bulan para Ahli Alquran.” Amar bin Qais al-Mula’iy ketika memasuki bulan Sya’ban menutup tokonya dan menggunakan waktunya untuk membaca Alquran.”
3. Bulan Bershalawat
Keistimewaan lain dari Sya’ban adalah turunnya perintah dari Allah SWT untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah tersebut tertuang dalam Alquran Surat Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمً
Artinya; “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
4. Bulan Merawat Tanaman Amal
Para ulama mengibaratkan bulan Sya’ban sebagai bulan merawat tanaman amal:
شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر للسقي و رمضان شهر حصاد الزرع
Artinya: “Bulan Rajab adalah masa menanam, Bulan Sya’ban adalah masa memupuk/merawat, dan Bulan Ramadhan adalah masa memanen.”
5. Bulan Diangkatnya Amal-Amal Manusia sekaligus Bulan Kegemaran Rasulullah Berpuasa
Keistimewaan lainnya dari Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia. Karena pada bulan ini amal-amal perbuatan manusia akan diangkat kepada Allah SWT, maka Rasulullah SAW ingin amal-amal tersebut diangkat ketika beliau sedang menjalankan ibadah puasa.
عَنْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Dari Usamah bin Zaid berkata, “Aku bertanya: “Wahai Rasulullah SAW, aku tidak melihatmu berpuasa seperti engkau berpuasa di bulan Syaban (karena seringnya), beliau menjawab, “Bulan itu adalah bulan yang dilalaikan oleh banyak orang, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu diangkat amal-amal kepada Allah Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu Khuzaimah).
Itulah beberapa keistimewaan yang terdapat dalam bulan Sya’ban. Dengan memahami keistimewaan yang ada dalam Sya’ban, semoga kita dapat memaksimalkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga kita mendapatkan keberkahan dari Sya’ban. (ahmad)