Anin juga menjelaskan atas pencapaian yang telah diraih dalam dua periode sebelumnya. Dari perolehan emas yang meningkat hingga regenerasi atlet yang sukses, kini 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16,2 tahun, menunjukkan kesiapan mereka menghadapi Olimpiade 2028 dan 2032.
Dalam periode ketiganya Anindya Bakrie mengusung tiga visi untuk membangun Akuatik Indonesia.
Visi pertama yakni mengembangkan prestasi ke kancah internasional dengan menargetkan mampu meraih gelar di Youth Olympic 2026. Lalu seusai ajang tersebut akan difokuskan kepada Kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028.
Visi yang kedua yaitu memasyarakatkan olahraga renang kepada masyarakat secara luas. Anindya mengatakan, dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk bisa mencetak perenang-perenang yang handal.
Misi ketiga yakni terkait dengan kesejahteraan atlet, pelatih hingga wasit dan perangkat pertandingan.
“Kami juga tengah mengincar Kejuaraan Dunia bisa berlangsung di Indonesia tahun 2029 atau 2030. Indonesia akan biding, karena kita punya Stadion Megah yakni AKuatik Gelora Bung Karno,” papar Anin.