Dijelaskan oleh Ikrama bahwa Indonesia kini berada di persimpangan sejarah. Ambisi pertumbuhan ekonomi 8% per tahun menjadi cita-cita besar.
Namun, di sisi lain, masalah yang mengakar dalam sistem tetap menjadi penghambat, seperti korupsi, birokrasi yang tidak efisien, serta lemahnya tata kelola pemerintahan.
Tata kelola pemerintahan adalah fondasi kemajuan sebuah bangsa. Untuk mengukurnya, Good Governance Index (GGI) menilai enam pilar utama, masing-masing dipantau oleh lembaga internasional yang telah lama mengkaji kualitas pemerintahan dunia. Antara lain:
1. Efektivitas Pemerintahan (25%)
Diukur oleh World Bank melalui Government Effectiveness Index (GEI) sejak 1996, mencakup 214 negara. Menilai efisiensi birokrasi, regulasi, serta kualitas layanan publik.
2. Pemberantasan Korupsi (20%)
Diukur oleh Transparency International melalui Corruption Perceptions Index (CPI) sejak 1995, meliputi 180 negara. Korupsi melemahkan negara dari dalam; indeks ini mencerminkan seberapa bersih pemerintahan dari praktik suap dan penyalahgunaan kekuasaan.