“Dan yang diinvestasikan ini tadi, kan, bukan sepertinya uang masyarakat diambil dari bank yang diinvestasi. Ini uang dividen yang dimasukkan ke investasi,” tegas Erick lebih lanjut.
Erick menjelaskan, seluruh aset BUMN yang masuk ke Danantara akan berada di bawah satu payung besar dengan nilai total yang dapat mencapai sekitar US$900 miliar.
Sementara itu, ia menyebut, proses alih saham dari pemerintah ke Danantara masih berlangsung. Pemerintah, lanjut dia, tengah mendorong peraturan pemerintah (PP) soal inbreng atau pengalihan saham pemerintah sebagai landasan hukumnya.
Ia menegaskan, transformasi BUMN harus dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu, bukan hanya tujuh atau beberapa BUMN saja yang masuk ke Danantara, melainkan seluruh perusahaan yang direncanakan.
“Kalau kita mau transformasi total, bersih-bersih BUMN, jangan tujuh, semuanya, menjadi satu aset manajemen. Kita enggak ada yang diumpetin. Transformasi yang kita dorong selama lima tahun ini enggak ada yang diumpetin,” jelas Erick.