Dia juga menyampaikan bahwa kuliner tradisional dan gastronomi merupakan bagian dari kekayaan warisan budaya bangsa. “Contohnya rendang, yang memiliki 24 jenis berbeda di berbagai daerah. Tahun ini, pemerintah akan mendaftarkan tempe ke UNESCO sebagai warisan budaya tak-benda,” katanya.
Ia menambahkan, subak di Bali juga merupakan bagian warisan budaya pangan Nusantara. Sistem pengairan sawah tersebut sudah diakui sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Dalam acara diskusi tentang budaya pangan, Menteri Kebudayaan mengemukakan pula pentingnya diversifikasi pangan dalam upaya mencapai swasembada pangan empat hingga lima tahun ke depan.
Ia menyebut sorgum sebagai salah satu alternatif tanaman pangan yang bisa dikembangkan untuk menambah ragam pasokan bahan pangan. “Tanaman sorgum perlu dikembangkan karena bisa menggantikan nasi dan gandum, mendukung kemandirian pangan kita,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Supian Suri mengemukakan rencana pemerintah kota untuk mengembangkan pertanian urban. “Pemerintah Kota Depok menyiapkan lahan seluas tujuh hektare untuk menghadirkan hutan raya serta mendorong pengembangan pertanian di wilayah perkotaan,” sebut Supian Suri. (*)