“Kampus memiliki peran besar dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja yang terus berkembang. Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana pendidikan tinggi dapat mengakomodasi kemajuan teknologi, termasuk AI (Artificial Intelligence),” ujar Ferro.
“Sudahkah kita memasukkan AI dalam kurikulum, baik melalui mata kuliah, program studi, atau departemen khusus? Jika belum, ini adalah peluang bagi kita untuk berinovasi dan memastikan lulusan kita memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Adaptasi terhadap perubahan ini bukan hanya penting, tetapi juga membuka jalan bagi generasi yang lebih siap dan berdaya saing,” ujar imbuhnya.
Pada kegiatan tersebut, Country Director LinkedIn Indonesia, Lanny Wijaya menyampaikan proyeksi talenta digital di Asia Tenggara. Ia memaparkan beberapa pekerjaan yang mengalami perubahan karena imbas dari perkembangan teknologi. Pemaparan tersebut memiliki peranan yang penting untuk memberikan gambaran tentang dinamika pasar kerja di masa depan, sehingga lintas sektor dapat menyesuaikan strategi dalam mempersiapkan generasi muda unggul menuju Indonesia Emas 2045.