Ia menyatakan, Indonesia juga berhasil menarik lebih banyak alokasi produksi dari dua raksasa global tersebut, bahkan menggeser pusat produksi dari negara-negara seperti China, Vietnam, dan Kamboja.
Pihaknya mencatat di sektor alas kaki, sebanyak 7.644 tenaga kerja baru direkrut pada tahun 2024, angka ini naik 3 persen secara tahunan (year on year), sehingga menjadikan jumlah tenaga kerja di industri ini mencapai 271.774 orang.
Sementara di sektor pakaian, pertumbuhan perekrutan lebih pesat dengan penambahan 10.013 pekerja baru, atau melonjak 30 persen di banding tahun sebelumnya, dengan total tenaga kerja menjadi 36.409 orang.
Lebih lanjut, Febri menyampaikan sebagian besar pabrik pemasok NIke dan Adidas di Indonesia dimiliki oleh investor asing, utamanya dari China, Korea Selatan, dan Taiwan. Para investor tersebut semakin aktif menambah tenaga kerja untuk meningkatkan kapasitas produksi. Misalnya, Ontide dari Korea Selatan dan Korrun dari Vietnam.
Di sisi lain, PT Pancaprima Ekabrothers mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 10,9 persen, sementara Adidas tengah menjajaki pembukaan pabrik baru di Indonesia lewat mitra lokal seperti PT Adonia dan PT Aroma.