IPOL.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan kebutuhan dasar warga terdampak banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025), terpenuhi.
Hal tersebut dipastikan Kepala BNPB saat meninjau lokasi pengungsian masyarakat terdampak banjir Kota Bekasi di Gudang Logistik BNPB di Jalan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Selasa (4/3/2025) malam.
Dalam tinjauan itu, Kepala BNPB bersama Menteri Sosial, Saifullah Yusuf memastikan pemerintah pusat bakal terus mendorong dan mendampingi upaya penanganan darurat banjir melanda wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bekasi.
“Alhamdulillah karena kerja sama semua pihak dan Bapak Menteri Sosial turun ke lapangan mudah-mudahan Kota Bekasi ini menjadi pokok perhatian kita bisa segera diselesaikan. Ada dua titik sangat besar banjirnya yaitu di kantor pemerintahan di kantor Wali Kota Bekasi dan ada satu mal Mega Bekasi itu terendam juga akibat tanggulnya jebol,” terang Suharyanto.
Hingga Selasa (4/3) malam, terdapat 297 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 600 jiwa yang mengungsi di pos pengungsian Gudang Logistik BNPB Jatiasih.
Kepala BNPB menyampaikan, prioritas utama saat ini yang dlakukan tim gabungan adalah evakuasi warga terdampak yang masih terjebak banjir.
“Warga masih mengungsi disini, memang seluruh Jabodetabek yang masih agak tinggi di Kota Bekasi. Prioritas pertama memang evakuasi, kami sudah terjunkan tim sampai semuaya berhasil diselamatkan,” tukas Suharyanto.
Kepala BNPB memastikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak, baik yang mengungsi di pos pengungsian maupun yang bertahan di lantai dua rumahnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kami tidak bisa memaksa warga masyarakat untuk dievakuasi apalagi yang bisa di lantai dua mungkin khawatir dengan harta bendanya terganggu, kami tetap harus kirimkan bantuan. Intinya kami bahu membahu untuk memastikan kebutuhan dasar bisa terpenuhi,” ucap Suharyanto.
Dalam peninjauan itu, Kepala BNPB juga menyerahkan sejumlah bantuan logistik dan peralatan guna mendukung upaya penanganan darurat banjir, seperti perahu karet, pelampung, tenda pengungsian, dan sejumlah bantuan kepada para warga terdampak yang mengungsi.
Selain evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, pemerintah juga melakukan operasi modifikasi cuaca atau OMC hingga Kamis 6 Maret 2025, guna menekan curah hujan apabila kembali tinggi.
“Kami juga sudah koordinasi tadi pagi di bawah Bapak Menko PMK dan sudah ada prediksi dari BMKG kami akan lakukan OMC sampai tanggal enam, dan setelah itu prediksinya mereda dan naik lagi tanggal 11 maka kami akan lakukan OMC lagi,” tutup Suharyanto. (Joesvicar Iqbal)
Kapala BNPB Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Bekasi
