IPOL.ID – Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah menyetujui sejumlah perubahan pada Laws of the Game untuk musim 2025/26. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Tahunan (AGM) ke-139 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Irlandia (IFA) di Belfast, Irlandia Utara.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah yang disepakati adalah amandemen pada aturan mengenai waktu yang diperbolehkan bagi penjaga gawang dalam memegang bola.
Salah satu revisi signifikan terdapat pada Hukum 12.2 (Tendangan Bebas Tidak Langsung). IFAB menetapkan bahwa jika seorang penjaga gawang memegang bola terlalu lama, maka tim lawan akan diberikan tendangan sudut.
“Amandemen ini berarti bahwa jika seorang penjaga gawang memegang bola lebih dari delapan detik (dengan wasit menggunakan hitungan mundur lima detik secara visual), wasit akan memberikan tendangan sudut kepada tim lawan (daripada tendangan bebas tidak langsung saat ini selama lebih dari enam detik),” demikian dikutip dari laman resmi IFAB Minggu (2/3).
Perubahan aturan ini merupakan respons atas evaluasi uji coba yang dilakukan IFAB sepanjang musim 2024-2025 di berbagai kompetisi, termasuk Premier League 2 (Liga Akademi Inggris), serta liga di Malta dan Italia.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa aturan baru ini efektif dalam mengurangi praktik mengulur waktu yang sering dilakukan penjaga gawang, tanpa memberikan keuntungan yang berlebihan bagi tim lawan.
Data dari uji coba menunjukkan bahwa dalam lebih dari 400 pertandingan, hanya tiga tendangan sudut yang diberikan karena pelanggaran ini, dan semuanya terjadi di Inggris.
Di Italia, yang menguji coba aturan lemparan ke dalam sebagai hukuman, pelanggaran serupa hanya terjadi sekali.
Angka yang minim ini mengindikasikan bahwa perubahan aturan ini efektif dalam mengontrol time-wasting tanpa menjadi hukuman yang terlalu berat.
IFAB menjelaskan alasan di balik perubahan hukuman ini. Mereka menilai bahwa tendangan bebas tidak langsung, yang berlaku sebelumnya, sering dianggap terlalu menguntungkan tim lawan.
Peluang mencetak gol dari tendangan bebas tidak langsung di dalam kotak penalti sangat tinggi, sementara pelanggaran time-wasting seringkali terjadi saat tim lawan tidak dalam posisi menyerang.
Selain itu, pengaturan pagar betis untuk tendangan bebas dari jarak dekat ke gawang juga seringkali menyulitkan.
Sebaliknya, tendangan sudut dinilai sebagai hukuman yang lebih proporsional. Meskipun tetap memberikan keuntungan kepada tim lawan dengan peluang serangan, tendangan sudut tidak memberikan peluang gol langsung seperti tendangan bebas tidak langsung.
IFAB menekankan bahwa praktik menahan bola terlalu lama oleh penjaga gawang adalah taktik time-wasting yang tidak adil.
Tim lawan kehilangan kesempatan untuk merebut bola dan melanjutkan serangan.
Penelitian IFAB menunjukkan bahwa dalam situasi serangan balik cepat, penjaga gawang umumnya melepaskan bola dalam waktu kurang dari enam detik.
Namun, ketika sengaja mengulur waktu, durasi memegang bola bisa mencapai lebih dari 20 detik, bahkan dengan taktik tambahan seperti sengaja terjatuh sebelum bangkit kembali secara perlahan.
Dengan perubahan aturan ini, IFAB optimis praktik time-wasting oleh penjaga gawang akan berkurang secara signifikan, atau bahkan dihilangkan sama sekali.
Hukuman tendangan sudut diharapkan menjadi solusi yang lebih efektif dan adil dalam menjaga tempo permainan dan mencegah taktik mengulur waktu yang merugikan. (far)
Kiper Terlalu Lama Pegang Bola, Siap-siap Hadiah Sepak Pojok untuk Lawan
