Endang menyebutkan, CKG merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebab kematian terbesar pada setiap siklus umur, termasuk pada bayi dan perempuan. Dia menilai, dengan memfasilitasi akses ke layanan kesehatan bagi perempuan, maka kesetaraan gender dapat tercapai.
Perempuan, katanya, adalah kelompok yang paling banyak menderita penyakit tidak menular, dibandingkan laki-laki. Dia mencontohkan, 32,8 persen perempuan mengalami hipertensi, sementara pada laki-laki sekitar 25,6 persen. Kemudian diabetes mellitus, katanya, 2 persen perempuan mengalaminya, sementara pada laki-laki sebesar 1,3 persen.
Endang menambahkan, kelompok yang paling banyak memanfaatkan CKG adalah perempuan dewasa. Hal tersebut, katanya, menunjukkan bahwa perempuan sadar terhadap pentingnya kesehatan. “Kita melihat beberapa studi bahwa semakin tinggi akses terhadap hak, termasuk hak kesehatan, semakin tinggi juga kesehatan dan well being dari perempuan,” dia menambahkan.(*)