Selanjutnya, mengendalikan tingkat kelahiran yang disebut dengan Keluarga Berencana (KB) melalui pemakaian alat kontrasepsi.
Dalam optimalisasi bonus demografi, langkah konkrit Kemendukbangga/BKKBN dengan 5 program percepatan atau Quick Wins pertama, Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting); kedua, taman asuh sayang anak (Tamasya) yaitu dengan penyediaan tempat penitipan anak atau daycare unggulan; ketiga, Gerakan ayah teladan Indonesia (Gati).
Lalu keempat, aplikasi super berbasis akal imitasi (AI) yang melayani konsultasi keluarga. Kelima, SIDAYA atau kelompok lanjut usia (Lansia) berdaya, menyediakan layanan berbasis komunitas untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan dari anaknya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BKKBN Wihaji menyadari peranan penting media massa dalam penyebarluasan informasi kependudukan dan pembangunan keluarga.
Dia pun berharap media online dapat terus membantu Kemendukbangga/BKKBN dalam memberitakan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana), serta Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN serta menjadi sumber informasi terpercaya dan akurat bagi masyarakat Indonesia. (Joesvicar Iqbal)