Dadan mengungkapkan, berbagai permasalahan yang muncul selama dua bulan pelaksanaan program MBG, termasuk makanan yang masih mentah dan insiden siswa yang keracunan, disebabkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum terbiasa memasak dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh SPPG yang saat ini jumlahnya sekitar 726 itu untuk meningkatkan kapasitas memasak secara bertahap.
“Kami sekarang menyarankan kepada yang baru agar kalau memulai program itu cukup dari 100-150, kemudian kalau sudah terbiasa, sudah bisa kemudian naik ke 500, naik ke 700, naik ke 1.000 sebelum akhirnya bisa melayani sampai 3.000. Jadi kalau kita perhatikan masalah-masalah yang muncul di minggu kemarin itu adalah muncul dari SPPG yang baru beroperasi. Meskipun juga ada berita-berita yang kita konfirmasi ternyata misalnya ada yang basi tiga hari, ternyata tidak hanya sehari saja, kemudian kami evaluasi, dan sudah terjadi perbaikan-perbaikan,” jelasnya.
Dengan berbagai masalah yang ada, Dadan tetap mengklaim, selama dua bulan berjalannya program MBG berjalan dengan baik. Pihaknya, kata Dadan, akan terus melakukan perbaikan dan evaluasi serta meningkatkan pengawasan.