Rully Yusuf selaku Kepala Divisi ESG PT Pegadaian menyatakan harapannya, “Keberlanjutan lingkungan memerlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Melalui pendekatan Pentahelix, kami berharap sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media dapat semakin diperkuat untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan,”
Sebagai bagian dari komitmen dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Pegadaian aktif dalam mendorong inisiatif keberlanjutan melalui berbagai program berbasis lingkungan. Salah satu bentuk nyata kontribusinya adalah pembinaan 425 bank sampah serta edukasi pemilahan sampah anorganik dan pembuatan biopori di lingkungan kantor cabang dan unit kerja Pegadaian di seluruh Indonesia.
Ketua Umum FORSEPSI, Mina Dewi, mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami meluncurkan Program Organik Nasional dan Gerakan Bersih Sungai. Harapannya, melalui momentum HPSN ini, program-program FORSEPSI dapat semakin terintegrasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan bank sampah dan edukasi lingkungan. Kami juga berharap Kota Bima bisa menjadi role model dalam pengelolaan sampah dari sumbernya, sehingga bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia,” ujar Mina.