“Apabila penyakit ginjal ini tidak kita tangani dengan baik, pembiayaan kesehatan akan terus meningkat seiring waktu,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa biaya perawatan pasien ginjal yang menjalani cuci darah bisa mencapai sekitar Rp.420 juta per tahun. Di sisi lain, transplantasi ginjal yang membutuhkan biaya sekitar Rp.300 hingga Rp.350 juta dinilai lebih cost-effective dalam jangka panjang.
Prof. Dante menekankan bahwa transplantasi ginjal bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi yang sangat penting.
“Transplantasi ginjal adalah solusi sosial yang efektif dan cost-benefit yang jelas,” katanya.
Diskusi ini, lanjut Prof. Dante, diharapkan dapat menghasilkan berbagai masukan yang konstruktif terkait pengembangan transplantasi ginjal di Indonesia. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menemukan solusi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pasien ginjal.
Terkait dengan donor ginjal, prif. Dante menyoroti pentingnya peningkatan literasi masyarakat tentang donor organ. Banyak orang yang ingin mendonorkan ginjal, namun mereka tidak tahu kemana harus pergi atau bagaimana prosedurnya.