“Saya kira kalau ada yang melihat Genjah Hijau Labuhan Batu ini akan tertarik untuk mengembangkannya. Dia cepat berbuah dan lambat pertambahan tinggi pohonnya hanya kurang lebih 30 cm per tahun, pada umur 10 tahun hanya kurang lebih 2,5 meter sampai 3 meter tinggi pohonnya. Jenis kelapa ini bagus tetapi sayangnya ketersediannya terbatas,” ungkapnya.
Ke depan, tambah Ismail, pihaknya harus masuk ke perbanyakan pasar, ada yang namanya somatic embryogenesis dan melalui pengembangan tunas aksiler. “Kami berharap, dari metode ini akan diperbanyak kelapa tidak hanya satu jadi satu, tapi dari satu jadi banyak,” ucapnya.
Strategi penyediaan benih kelapa ke depan, lanjut Ismail, dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, pendaftaran dan pelepasan varietas unggul lokal. Pembangunan Kebun Induk Benih Sebar oleh pemerintah dan swasta.
”Kemudian, pembangunan Kebun Induk Benih Penjenis oleh swasta didampingi pemulia, perakitan serta pembangunan Kebun Induk Kelapa Hibrida Baru dan perbanyakan massal kelapa unggul dan eksotik, seperti kelapa kopyor dan pandan wangi,” harapnya. (ahmad)