Oleh karena itu, Rosan menekankan pentingnya kesiapan tenaga kerja untuk menarik investasi, mengingat investor menginginkan tenaga kerja yang berkualitas “Biasanya mereka membuat pabrik sekitar 2 tahun atau 3 tahun, tetapi di saat bersamaan mereka juga ingin talent tenaga kerjanya ini juga siap,” kata dia pula.
Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa pihaknya sudah memiliki infrastruktur pelatihan yang mumpuni. “Kami memiliki 303 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia, yang bisa kita manfaatkan untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri,” kata Yassierli.
Yassierli juga menyoroti pentingnya sertifikasi tenaga kerja untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja nasional maupun internasional.
“Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui secara profesional. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bawah Kemnaker siap menjamin kualitas tenaga kerja yang tersertifikasi agar dapat bersaing secara nasional maupun internasional,” ujarnya. (*)