IPOL.ID – Suasana pusat kota London mendadak tegang setelah seorang pria nekat memanjat menara ikonik Big Ben dan mengibarkan bendera Palestina dari ketinggian.
Aksi dramatis yang berlangsung selama 17 jam tersebut baru berakhir menjelang tengah malam, Minggu (9/3), dengan penangkapan pria tersebut oleh pihak kepolisian.
Insiden dimulai pada Sabtu pagi (8/3), ketika pria tersebut berhasil memanjat Menara Elizabeth – yang lebih dikenal sebagai Big Ben.
Sesampainya di atas, ia mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan seruan “Bebaskan Palestina,” sembari menyandar di bagian tepi menara.
Aksi ekstrem ini menyebabkan Jembatan Westminster, salah satu akses utama di pusat kota London, ditutup.
Tur parlemen juga terpaksa dibatalkan. Tim polisi, paramedis, dan petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk memastikan keselamatan pria tersebut.
Upaya negosiasi terus dilakukan. Negosiator polisi berulang kali mencoba membujuk pria itu untuk turun, bahkan menggunakan mobil tangga pemadam kebakaran dan megafon untuk berkomunikasi.
Namun, pria tersebut bersikeras menolak. Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terdengar pria itu menyatakan, “Saya akan turun dengan cara saya sendiri.”
Jurnalis AFP di lokasi kejadian melaporkan bahwa kaki pria tersebut terlihat berdarah.
Kondisi cuaca yang semakin dingin di malam hari juga menjadi perhatian serius pihak berwenang.
Melalui megafon, seorang negosiator terdengar memperingatkan, “Ada cukup banyak darah,” dan menambahkan bahwa pakaian pria itu tidak memadai untuk melindungi dari suhu dingin.
Di balik barikde polisi, kerumunan massa berkumpul dan memberikan dukungan kepada pria tersebut.
Teriakan “Bebaskan Palestina!” dan “Anda adalah pahlawan!” bergema di antara para demonstran yang menyaksikan aksi tersebut dari bawah. (far)