IPOL.ID – Pemerintah menerapkan beberapa strategi untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2025. Strategi mencakup pemeliharaan dan peningkatan fungsionalitas jalan nasional di lintas utama, penyiagaan posko dan tim tanggap bencana di titik-titik rawan, identifikasi lokasi rawan longsor dan banjir, serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di jalan tol.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Wilan Oktavian belum lama ini menyampaikan strategi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Selain itu, lanjut Wilan, beberapa ruas jalan tol fungsional akan dioperasikan tanpa tarif dan penambahan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi pengguna jalan, sekaligus penerapan potongan tarif tol 20 persen yang mendukung kelancaran arus kendaraan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU, Pantja Dharma Oetojo, menekankan bahwa sinergi antara Kementerian PU dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menjadi kunci dalam meningkatkan pelayanan jalan nasional. Dia mengungkapkan bahwa preservasi diharapkan selesai pada H-10 Lebaran 2025, dan hingga 10 Maret 2025 juga telah tersebar 395 posko mudik di seluruh Indonesia.