IPOL.ID – Cuaca ekstrem akibat perubahan iklim semakin sering terjadi, meningkatkan risiko banjir, longsor, kekeringan, dan angin kencang di berbagai daerah. Untuk itu, penguatan ketangguhan desa dalam mitigasi bencana menjadi langkah krusial guna melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak bencana.
Dengan langkah-langkah yang tepat, desa dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan mengurangi risiko bencana, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong penguatan ketangguhan desa dalam upaya memitigasi dan penanggulangan bencana alam melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana)
“Kesiapan desa dalam menghadapi risiko bencana sangat penting,” kata Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo dalam rangkaian Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2025 yang diikuti dari Jakarta, Rabu (19/3/25).
Dia menyampaikan bahwa keberadaan Destana menjadi kunci dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana alamnya. Hal ini dikarenakan di dalam program yang diprakarsai oleh BNPB dan segenap kementerian/lembaga teknis itu memuat sebanyak 20 indikator yang mesti dipenuhi untuk menuju ketangguhan.