“Kami mendorong agar kasus ini dibuka kembali oleh Mabes Polri, nanti silakan bagaimana teknisnya,” ujar Sugiat.
Salah satu testimoni paling menyayat hati datang dari Lisa, seorang perempuan yang mengaku diambil dari orang tuanya oleh pemilik OCI, Jansen Manansang, sekitar tahun 1976 saat usianya masih balita. Lisa mengaku dibawa secara paksa dan kemudian dibesarkan dalam lingkungan sirkus yang keras dan penuh kekerasan.
“Saya takut, saya nangis, saya minta pulang, tapi tidak dikasih. Saya dibawa masuk ke dalam karavan gelap. Saya cari mama saya, tapi tidak ketemu,” kata Lisa dengan suara bergetar.
Tak hanya terpisah dari keluarga, Lisa dan anak-anak lain yang ikut sirkus mengaku mengalami kekerasan fisik jika melakukan kesalahan saat latihan. Mereka juga tak mendapat pendidikan yang layak.
“Enggak ada sekolah, cuma diajarin nulis dan ngitung, itu pun sama karyawati, bukan guru,” tutur Lisa, yang kini sudah berusia sekitar 50 tahun namun masih tak tahu nama asli dan siapa orang tuanya.
Data dari Komnas HAM menyebut, penyelidikan atas kasus ini sempat dihentikan oleh kepolisian pada tahun 1999. Namun, kisah-kisah yang kembali mencuat menunjukkan bahwa luka lama itu belum sembuh, dan keadilan masih tertinggal di antara debu panggung sirkus. (ahmad)