Program Manager IYCTC, Ni Made Shellasih menyebutkan, keterlibatan industri rokok di acara olahraga perempuan adalah bentuk eksploitasi modern.
“Brand rokok sudah lama menargetkan perempuan, baik lewat desain kemasan yang elegan maupun citra perempuan modern dalam iklan. Kehadiran mereka di ruang olahraga hanya memperluas jangkauan itu,” tukas Shella.
Dia menegaskan, ruang olahraga harus menjadi tempat yang sehat dan aman, bukan jadi lahan branding bagi industri yang memperdagangkan penyakit.
Menanggapi kasus ini, IYCTC mendesak PSSI menghentikan kerja sama dengan entitas yang terafiliasi industri rokok, termasuk Djarum Foundation. IYCTC juga meminta Kementerian Kesehatan dan Kemenpora untuk segera mengevaluasi serta memberi sanksi atas pelanggaran regulasi yang terjadi.
“Dukungan terhadap olahraga itu baik, selama tidak dibungkus siasat marketing. Penyelenggara kegiatan anak dan remaja wajib selektif dalam memilih sponsor demi menjaga kepatuhan hukum dan masa depan generasi muda,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)