Seperti biasa, setiap kali terjadi pergantian rezim pemerintahan, ada pos kementerian yang juga diganti pucuk pimpinanannya. Dan setiap ganti menteri, maka ganti pula kebijakannya. Hal ini sangat terlihat di sektor pendidikan, hal baik yang sebelumnya sudah berjalan dan terbukti efektif memajukan pendidikan Indonesia, rupanya di bawah kendali menteri baru hal tersebut menjadi mandek bahkan ditinggalkan.
Terlepas dari adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan, mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang menjabat dari periode 2019−2024 pada prinsipnya banyak meninggalkan gebrakan dan warisan positif bagi dunia pendidikan Indonesia. Sayangnya, di tangan menteri baru hal baik yang sudah berjalan malah tidak dilanjutkan bahkan muncul wacana akan diganti.
Kita dapat menyaksikan bagaimana gerak langkah pendidikan nasional di bawah menteri baru Prabowo? Di sektor pendidikan tinggi, bukannya menunjukkan prestasi kerja yang membanggakan, menterinya malah sering membuat blunder dan kontroversi yang menimbulkan riak-riak konflik di internal Kementerian sehingga yang bersangkutan dilawan oleh bawahannya sendiri hingga pada akhirnya menteri terkait mendapat sorotan publik, dipanggil Komisi X DPR-RI, dan puncaknya Presiden Prabowo kemudian harus menggantinya dengan sosok menteri baru.