Belakangan terungkap, ia memutuskan mundur lantaran merasa tidak memenuhi harapan presiden. Praktis, jabatan mendiktisaintek di awal kepresidenan Prabowo hanya berumur empat bulan saja. Lalu bagaimana dengan pendidikan dasar dan menengah? Secara objektif, menteri yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah harus diakui tidak seperti Mendiktisaintek yang penuh kontroversi dan pergolakan. Namun demikian, secara kebijakan, Mendikdasmen kepercayaan Prabowo tergolong normatif, tidak revolusioner, dan cenderung ingin menghapus warisan-warisan baik dari menteri sebelumnya.
Dari dua menteri bidang pendidikan di kabinet Prabowo, tidak ada satu pun yang secara gamblang berbicara tentang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) warisan Nadiem Makarim yang terbukti ampuh mentransformasikan pendidikan nasional menjadi lebih bergairah dan berkemajuan. Yang terjadi malah Mendikdasmen memutuskan kebijakan yang sebelumnya dihapuskan oleh Nadiem untuk dihidupkan kembali. Misalnya, Ujian Nasional (UN) yang telah dihapus Nadiem akan dihidupkan kembali dengan kemasan Tes Kompetensi Akademik (TKA), Kurikulum Merdeka yang baru berjalan beberapa tahun dan relatif sukses memberikan pendekatan baru berbasis projek (project based bagi sistem pembelajaran dan pendidikan nasional kabarnya sedang ditinjau untuk kemudian terbuka kemungkinan diganti dengan kurikulum baru.