Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa institusi TNI AD merupakan milik seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan latar belakang sosial, suku, agama, atau kondisi ekonomi. “TNI terbuka bagi semua anak bangsa. Tidak ada pungutan biaya dalam proses penerimaan prajurit TNI. Siapa pun yang memiliki semangat, disiplin, dan loyalitas kepada negara, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari TNI AD,” tegasnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya 78 orang anak yatim yang turut dilantik sebagai Prada dalam upacara kali ini. Kehadiran mereka menjadi simbol semangat juang yang luar biasa serta keteguhan hati dalam menempuh jalan pengabdian. Pangdam IM secara khusus menyampaikan pesan kepada mereka untuk tidak merasa minder dan terus berprestasi dalam tugas-tugas selanjutnya. “Kalian harus bangga, karena telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih cita-cita. Jadikan status sebagai anak yatim sebagai motivasi untuk menjadi prajurit yang hebat dan berdedikasi,” ungkap Pangdam.