Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok tertinggi ke-3 di dunia setelah China dan India.
Hasil Global Adult Tobacco Survey (2022) menyatakan 70,2 juta penduduk Indonesia adalah perokok, angka ini meningkat 8,4 juta selama 1 dekade. Lebih dari 83% perokok di dunia, mulai merokok sejak umur 14-25 tahun, dengan tren di Indonesia menunjukkan perokok pemula semakin dini.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase perokok di Yogyakarta dengan usia 15 tahun ke atas mencapai 25,18 persen pada 2024, naik dari posisi 24,82 persen pada 2023.
Hasto menilai kenaikan persentase perokok ini cukup memprihatinkan generasi muda.
Aksi pawai ini adalah puncak dari kegiatan Save Our Surroundings (SOS) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya konsumsi rokok dan pentingnya kawasan tanpa rokok (KTR).
Sementara, Ketua Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) Manik Marganamahendra mengatakan, KTR di Yogyakarta seharusnya menjadi ruang aman bagi semua orang, terutama anak-anak dan remaja, dari paparan asap rokok.