Namun saat pelaksanaannya, kata AKP Sri Sugiarto, tiang penyangga untuk kembang api yang harusnya mengarah ke atas rubuh. Sehingga kembang api yang dalam posisi menyala ikut jatuh, dan mengarah ke penonton, salah satunya ke korban.
“Dan akhirnya kembang api ini tidak ke atas tapi kesamping dan menyasar kepada penonton. Karena penonton terlalu dekat, akhirnya kena ledakan dari kembang api tersebut. Memang ada satu korban meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit,” tutur AKP Sri Sugiarto, pada Rabu (2/4/2025).
Agar peristiwa tidak terulang, Polres Pamekasan akan mengimbau dan melakukan pendekatan ke masyarakat setempat, agar meniadakan tradisi semacam ini.
“Kalau tidak bisa ditiadakan (langsung), mungkin secara perlahanlahan ya dengan melihat sisi keamanannya. Baik kepada penonton maupun penyelenggara. Jadi kalau memang membahayakan seperti ini, harus dievaluasi oleh panitianya dan oleh tokoh-tokoh. Harus kita duduk bersama untuk bagaimana tradisi ini bisa berjalan dengan aman dan kondusif tanpa makan korban,” tegasnya.