“Kami sampaikan bahwa untuk Puskesmas, hampir semuanya telah mencapai target angka indikator KBK, meskipun ada beberapa FKTP yang belum tercapai. Untuk angka kontak RNNS termasuk aman, tetapi ada satu Puskesmas yang terkendala di capaian RPPT nya, yaitu Puskesmas di Kepulauan Seribu. Yaitu terkendala untuk kesulitan mencari peserta yang mau ikut dalam klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Untuk klinik masih banyak yang tidak tercapai pada angka kotaknya. Disampaikan bahwa salah satu penyebabnya adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di klinik. Sehingga mereka sulit untuk menginput kunjungan atau angka kontak pada laporan,” tutup Yayak.
Yayak berharap hal ini didiskusikan dan dicarikan solusinya pada pertemuan ini agar bersama-sama melakukan perbaikan di tahun 2025. Hasil dari pertemuan ini akan menjadi rekomendasi bagi FKTP yang belum mencapai angka target pada ketiga indikator KBK. Yayak menegaskan, capaian ini akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan di FKTP tersebut, dikarenakan capaian ketiga indikator akan mempengaruhi pembayaran kapitasi bagi FKTP yang memiliki peserta JKN terdaftar lebih dari 5000 orang.