Perdebatan memanas saat Dedi Mulyadi menyinggung kritik Aura terkait larangan wisuda perpisahan sekolah.
“Pertama gini pak, kalau sekolah tanpa wisuda kan, semua orang kan ga mampu ya, banyak rakyat miskin,” kata Aura.
“Iya sudah hidup susah tinggal di bantaran kali tapi sekolahnya mau gaya-gaya ada wisuda,” tegas Dedi Mulyadi.
Aura berargumen bahwa wisuda adalah hak semua murid, terlepas dari kondisi ekonomi.
“Lebih tepatnya ga gitu sih pak, ini kan biar adil nih. Semua murid biar ngerasain perpisahan wisuda,” jawabnya.
Dedi pun mempertanyakan sumber dana untuk wisuda, dan Aura menjawab dari orang tua. “Membebani ga?” tanya Dedi, yang dijawab Aura, “Membebani.”
Dedi kemudian mempertanyakan esensi perpisahan sekolah. “Kenangan (sekolah) itu bukan saat perpisahan, kenangan indah itu saat proses belajar selama 3 tahun,” tegasnya.
Namun, Aura tetap bersikeras. “Nggak juga sih pak, saya ngerasa kan saya udah lulus ya, kalau misalnya ga ada perpisahan. Kita tuh ga bisa ngumpul bareng atau ngerasain eh gimana gimana kumpul interaksi sama temen-temen gitu pak,” jawabnya.