“Pada puncaknya, kita bisa yakin bahwa perbedaan adalah kekuatan. Orang-orang yang terbiasa berbeda, orang-orang yang terbiasa menerima perbedaan, pikiran, gagasan, maka orang-orang itu akan bisa mengelola perbedaan menjadi kekuatan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bima juga menekankan pentingnya menjalin persahabatan. Menurutnya, jabatan seperti wali kota, gubernur, bahkan rektor sekalipun memiliki batas waktu. Namun, persahabatan dan persaudaraan yang tulus akan bertahan sepanjang hayat. Ia meyakini, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan pribadi, melainkan juga oleh dukungan doa dan kehadiran para sahabat.
“Persahabatan yang Anda rajut, persaudaraan yang Anda jalin yang akan menjaga Anda tidak jatuh ke jurang. Lihat sebelah kiri Anda, lihat di sebelah kanan Anda, lihat di belakang Anda, ingatlah wajah-wajah mereka. Rawatlah persahabatan itu, dan nikmatilah ikatan yang lebih dalam dari sekadar kepentingan,” terangnya.
