IPOL.ID – Pemerintah Indonesia bergerak cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump, terhadap sejumlah negara mitranya, termasuk Indonesia.
Langkah ini diambil guna menjaga stabilitas ekspor nasional dan memperkuat hubungan dagang bilateral. Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia langsung mengajukan proposal konkret kepada AS dengan mengusung semangat kerja sama yang adil dan saling menguntungkan.
“Indonesia merespons cepat. Kita berkirim surat kepada Pemerintah Amerika, baik itu ke USTR, ke US Commerce, bahkan terakhir kepada US Treasury. Dan reach out Indonesia ternyata direspons positif oleh Amerika. Sehingga Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diundang untuk dijadwalkan perbicaraan dengan Amerika,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan resminya, mengutip Minggu (4/5/2025).
Sebagai early mover, Indonesia mendapatkan apresiasi dan menjadi negara pertama yang terlibat pembahasan awal dengan AS. Menko Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan, membentuk satuan tugas khusus, serta aktif menjalin komunikasi dengan berbagai negara mitra strategis lainnya seperti Malaysia, Singapura, Uni Eropa, dan China.