Namun, FIFA tetap memberi peluang bagi PSSI untuk menggelar laga Timnas Indonesia vs China dengan kuota penonton secara penuh. Dengan syarat, kuota 15 persen penonton itu diberikan kepada komunitas anti-diskriminasi.
“Dan kita harus memberikan rencana kepada FIFA, rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” ujar Arya.
“Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif, boleh saja 15 persen itu diberikan, tapi kepada komunitas anti-diskriminasi, atau komunitas khusus, seperti keluarga, mungkin pelajar atau perempuan. Dan mereka harus memasang spanduk anti-diskriminasi,” ucap Arya menambahkan.
Arya juga menyatakan, FIFA memerintahkan agar PSSI membuat rencana komprehensif untuk melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia.
“Jadi ke depan kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan ke suporter, untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi,” ujar Arya. (bam)