Sektor pertambangan batu bara juga berkontribusi, meski masih bergantung pada kebijakan perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut.
Ketimpangan ini menjadi tantangan bagi pemerintah kecamatan. Nurul Yakin menegaskan pihaknya terus berupaya menciptakan solusi agar masyarakat yang terdampak memiliki alternatif mata pencaharian yang lebih stabil.
“Kami sedang merancang program pelatihan kerja dan bantuan modal bagi pelaku usaha kecil agar mereka dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang berubah,” ungkapnya.
Sejumlah program sosial juga digulirkan untuk membantu warga yang kehilangan pekerjaan akibat lesunya sektor industri.
Bantuan sosial dari Baznas serta pelatihan keterampilan diharapkan dapat membantu masyarakat beradaptasi.
“Harapannya, dengan adanya langkah-langkah ini, kesenjangan ekonomi antarwilayah di Sebulu dapat dikurangi. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” pungkas Nurul Yakin. (adv)